Minggu, 24 Oktober 2010

hubungan antara data & informasi

Pengertian hubungan antara data dan informasi tidak dapat saling ditukar pemakaiannya. Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan, bila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak diperlukan. Keputusan dapat berkisar dari keputusan berulang yang sederhana sampai keputusan strategis jangka panjang.

Data yang merupakan bahan baku informasi, didefinisikan sebagai kelompok teratur yang mewakili kuantitas, tindakan dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter, dapat berupa alphabet, angka, maupun simbol khusus khusus seperti *, $, dan /.

Sedangkan informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu:
1. Beanar atau Salah ini dapat berhubungan dengan suatu yang realities atau tidak, bila penerima informasi percaya pada informasi yang salah, maka akibatnya sama seperti yang benar.
2. Baru informasi dapat bersrti sama sekali baru bagi penerimanya.
3. Tambahan informasi dapat memperbaharui atau memberikan nilai tamabah pada informasi yang telah ada.
4. Korektif informasi ini dapat menjadi bahan koreksi bagi informasi sebelumnya, salah atau palsu.
5. Penegas informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, karena dapat meningkatkan persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut.

Istilah data dan informasi sering sekali tertukar dalam pemakaiannya, tetapi ada perbedaan mendasar yaitu bahwa data adalah bahan baku yang diolah untuk dijadikan informasi. Sedangkan informasi pada umumnya dihubungkan dengan pengambilan keputusan .

ada kota solo di china

"Zaoshang Hao...duoshao qien...," ujar Lee Xindong menanyakan harga topeng klasik Jawa gaya Solo yang terpajang di salah satu sudut paviliun Kota Solo di arena ASEAN-China Expo 2010 di Kota Nanning, China. Lee harus kecewa karena topeng itu tidak dijual.

Meski pameran baru resmi dibuka pada sekitar pukul 10.00 waktu setempat, kesibukan di paviliun Solo sudah tampak sejak malam sebelumnya.

Hingga Selasa pagi, beberapa penjaga paviliun tampak sibuk memastikan seluruh ikon Kota Solo tersaji dengan apik, rapi dan menarik. Sebagian lagi memastikan bahwa rangkaian bunga dan pita terpasang baik pada tempatnya, dan lainnya memastikan perangkat sound system berfungi baik.

Pagi itu, Kota Solo akan diresmikan sebagai Kota Pesona atau Charm of City untuk mewakili wajah Indonesia pada arena ASEAN-China Expo 2010.

Tepat pada waktu yang telah ditentukan, Wakil Presiden Boediono didampingi Gubernur Guangxi Mabiao tiba di arena pergelaran dan langsung menuju paviliun Kota Solo.

Tarian merak yang dibawakan oleh empat penari pun menyambut kedatangan dua pejabat tinggi negara tersebut. Alunan gamelan Jawa turut mengalun lembut mengiringi gerak para penari.

Seusai menikmati tarian tersebut, Wapres Boediono pun menyampaikan pidatonya. Ia mengatakan, penyebutan Solo sebagai Kota Pesona sangat tepat mengingat keragaman budaya dan sukunya sangat mewakili wajah Indonesia.

"Solo bahkan layak untuk ikut dalam expo yang sangat dinamis dan beragam ini, serta menyatukan berbagai ragam budaya bangsa," katanya.

Wapres mengungkapkan, Solo telah lama dikenal sebagai kota perdagangan. Para pedagang dari berbagai penjuru berkumpul tanpa memandang latar belakang budaya dan suku.

"Solo adalah kota penuh tradisi yang anggun dan indah," kata Boediono.

Dengan beragam suku dan budaya serta tradisi, Kota Solo bahkan mampu mengatasi berbagai masalah perkotaan.

"Dengan keberhasilan itu, Solo dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dan kota-kota lain di ASEAN," ujar Wapres Boediono.

Seusai berpidato, Wapres Boediono dan Gubernur Guangxi Mabiao menggunting pita sebagai tanda peresmian. Keduanya bersama rombongan masing-masing berkeliling paviliun. Keduanya menyimak tentang seluk beluk Kota Solo yang disampaikan penjaga paviliun.

Di akhir kegiatan, Wapres Boediono menghadiahi Mabiao sebuah topeng klasik Jawa gaya Solo "Gunung Sari" dan keduanya pun mengenakan kalung miniatur topeng klasik Jawa gaya Solo lainnya.

Mancanegara
Jumlah wisatawan mancanegara pada 2009 sekitar satu juta jiwa. Adapun pada 2010, pemerintah daerah setempat menargetkan satu juta lebih wisatawan mancanegara. Namun, berdasarkan data Kementerian Budaya dan Pariwisata, jumlah pelancong asal Tiongkok masih sangat kecil, yakni rata-rata lima hingga sepuluh orang.

Di pameran ASEAN-China Expo yang digelar tiap tahun itu, Solo telah memperkenalkan dirinya, menyapa ribuan pengunjung dari seluruh penjuru negeri Tiongkok, dan negara-negara ASEAN.

Di sisi lain, Indonesia dan China telah menjalin kerja sama pariwisata sejak lama dan membekukannya dalam sebuah nota kesepahaman antara Kementerian Budaya dan Pariwisata Indonesia serta China National Tourism Administration pada 10 Juli 2001.

Tak hanya itu, kedua negara juga telah melaksanakan Komisi Bersama Kerja Sama Pariwisata setiap tahun.

Salah satu implementasi dari kerja sama itu, Indonesia memberlakukan fasilitas Visa on Arrival kepada pelancong asal Tiongkok. Sementara itu, pihak Tiongkok memberikan Approved Destination Status (ADS) bagi Indonesia sebagai daerah tujuan resmi wisatawan China.

Untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara, khususnya China, Indonesia aktif mengikuti berbagai pameran di Negeri Tirai Bambu, seperti Beijing International Tourism Expo, Central China Expo, Shanghai Tourism Festival, dan ASEAN-China Expo.

Upaya itu membuahkan hasil dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan asal China ke Indonesia. Sebut saja pada 2008, tercatat 280.117 wisatawan asal China melancong ke Indonesia atau naik sekitar 42,58 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, pada 2009, tercatat 350.000 wisatawan asal China berwisata ke Indonesia atau naik sekitar 30 persen dibanding 2008. Adapun untuk 2010, Indonesia menargetkan 670.000 pelancong asal China.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik yakin, target itu akan tercapai, apalagi,telah dibuka tiga jalur penerbangan dari Manado ke tiga kota pusat wisata dan bisnis di China, yakni Xiamen, Chengdu, dan Shanghai.

generasi muda

Ketua Dewan Pengarah Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Emil Salim dalam penganugerahan Penghargaan Emil Salim bagi Generasi Muda di Jakarta, Minggu, mengatakan, penduduk Indonesia pada 2060-2070 diperkirakan mencapai lebih dari 500 juta jiwa. Generasi muda saat ini yang akan merasakan kehidupan saat itu perlu mengoptimalkan kemampuannya untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

”Indonesia dan dunia terus menghadapi kesulitan. Jika Indonesia tetap memiliki roh anak muda, apa pun yang terjadi, Indonesia tetap akan tegak,” katanya.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia Sandiaga S Uno mengatakan, dalam dunia yang penuh kompetisi, efisiensi, inovasi, dan pengembangan teknologi penting dilakukan untuk memenangi persaingan. Sayangnya, biaya inovasi Indonesia masih sangat rendah, hanya 0,05 persen dari produk domestik bruto. Sedangkan anggaran inovasi negara-negara maju, seperti Jepang dan Korea Selatan, sudah mencapai 3,15 persen dan 2,64 persen dari produk domestik bruto mereka.

”Tanpa inovasi, Indonesia tidak akan memenangi persaingan global meski memiliki sumber daya manusia dan alam yang melimpah,” ujarnya.

Penghargaan Emil Salim diberikan bagi pemuda yang memiliki tindakan nyata mengatasi dampak perubahan iklim. Melalui program Climate Smart Leaders 2010, para pemuda tersebut diberi kesempatan mengajukan dan mengimplementasikan proyek yang berkaitan dengan isu perubahan iklim.

Pemenang pertama untuk kategori I (15-18 tahun) adalah Sumarlina dari SMAN 1 Wringinanom, Gresik, dengan proyek Dokter Sungai: Capung Indikator Kesehatan Sungai. Sedangkan kategori II (19-24 tahun) dimenangi Claudia Windasari Wijaya dari Fakultas Farmasi, Universitas Surabaya, dengan proyek Pemanfaatan Limbah Udang sebagai Obat Alternatif Hiperlipidemia dalam Bentuk Tablet.

Pada kesempatan yang sama juga diserahkan penghargaan Climate Generation oleh British Council bagi generasi muda dengan tindakan konkret mengatasi perubahan iklim. Pemenang program ini adalah Nina Nuraniyah dari komunitas Green Earth, Bogor, dan Muhammad Ikhwan dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup Mangkubumi, Tulungagung.