Minggu, 29 Mei 2011

e-banking

MENGENAL ELECTRONIC BANKING
ELECTRONIC BANKING
Electronic Banking, atau e-banking bisa diartikan sebagai aktifitas perbankan di internet. Layanan ini memungkinkan nasabah sebuah bank dapat melakukan hampir semua jenis transaksi perbankan melalui sarana internet, khususnya via web. Mirip dengan penggunaan mesin ATM, lewat sarana internet seorang nasabah dapat melakukan pengecekan rekening, transfer dana antar rekening, hingga pembayaran tagihan-tagihan rutin bulanan (listrik, telepon, dsb.) melalui rekening banknya. Jelas banyak keuntungan yang akan bisa didapatkan oleh nasabah dengan memanfaatkan layanan ini, terutama bila dilihat dari waktu dan tenaga yang dapat dihemat karena transaksi e-banking jelas bebas antrian dan dapat dilakukan dari mana saja sepanjang nasabah dapat terhubung dengan jaringan internet.
Untuk dapat menggunakan layanan ini, seorang nasabah akan dibekali dengan login dan kode akses ke situs web dimana terdapat fasilitas e-banking milik bankbersangkutan. Selanjutnya, nasabah dapat melakukan login dan dapat melakukan aktifitas perbankan melalui situs web bank bersangkutan.
E-banking sebenarnya bukan barang baru di internet, tapi di Indonesia sendiri, baru beberapa tahun belakangan ini marak diaplikasikan oleh beberapa bank papan atas. berkaitan dengan keamanan nasabah yang tentunya menjadi perhatian utama dari para pengelola bank disamping masalah infrastruktur bank bersangkutan.
Keamanan merupakan isu utama dalam e-banking karena sebagaimana kegiatan lainnya seperti di internet, transaksi perbankan di internet juga rawan terhadap pengintaian dan penyalahgunaan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.Oleh karena itu sebuah situs e-banking diwajibkan untuk menggunakan standar keamanan yang sangat ketat untuk menjamin bahwa setiap layanan yang mereka sediakan hanya dimanfaatkan oleh mereka yang memang betul-betul berhak. Salah satu teknik pengamanan yang sering dugunakan dalam e-banking adalah melalui SSL ( Secure Socket Layer ) maupun lewat protokol HTTPS ( Secure HTTP ).

Bank menyediakan layanan Electronic Banking atau E-Banking untuk memenuhi kebutuhan Anda akan
alternative media untuk melakukan transaksi perbankan, selain yang tersedia di kantor cabang
dan ATM.Dengan Electronic Banking, Anda tidak perlu lagi membuang waktu untuk antri di kantor-kantor bank atau ATM, karena saat ini banyak transaksi pebankan dapat dilakukan dimanapun, dan kapanpun dengan midah dan praktis melalui jaringan elektronik, seperti internet, handphone, dan telepon.Contohnya adalah transfer dana antar rekeningmaupun antar bank, pembayaran tagigan, pembelianpulsa isi ulang, ataupun pengecekan mutasi dan saldo rekening.

Cara Mendapatkan E-Banking
Anda yang telag memiliki rekening Tabungan atau Giro dapat mengajukan layanan E-Banking, yang
meliputi internet banking, mobile banking, phone banking dan sms banking.

I. INTERNET BANKING
Anda dapat melakukan transaksi perbankan (finansial dan non-finansial) melalui komputer yang
terhubung dengan jaringan internet bank.

Jenis Transaksi
Transfer dana
Informasi saldo, mutasi rekening, informasi nilai tukar
-Pembayaran tagihan (misal: kartu kredit, telepon, handphone, listrik)
Pembelian (misal: pulsa isi ulang, tiket pesawat, saham)

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
keamanan transaksi Internet Banking
Jangan pernah memberitahukan User ID dan PIN (Personal Identification Number) Anda
kepada orang lain, termasuk kepada petugas dan karyawan Bank
Jangan meminjamkan KeyToken pengaman transaksi Anda kepada orang lain
Jangan mencatat User ID Anda di tempat yang mudah diketahui orang lain
Gunakan User ID dan PIN Anda secara hatihati agar tidak terlihat dan diketahui oleh
orang lain
Pastikan Anda mengakses alamat situs bankdengan benar. Pahami dengan baik situs
bank Anda

II. MOBILE BANKING
Adalah layanan perbankan yang dapat diakseslangsung melalui telepon selular/handphone GSM
(Global for Mobile Communication) denganmenggunakan SMS (Short Message Service).

Jenis Transaksi
Transfer dana
Informasi saldo, mutasi rekening, Informasi nilai tukar
Pembayaran (kartu kredit, PLN, telepon, handphone, listrik, asuransi)
Pembelian (pulsa isi ulang, saham)

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan transaksi Mobile Banking
Anda wajib mengamankan PIN Mobile Banking
Anda bebas membuat PIN sendiri. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera
melakukan penggantian PIN.
Bilamana SIM Card GSM Anda hilang/dicuri/ dipindahtangankan kepada pihak lain, segera
beritahukan bank Anda terdekat atau segeratelepon ke Call Center bank tersebut

Rabu, 18 Mei 2011

Ajak Mahasiswa Merakit Ponsel ke China

Persaingan antarmerek ponsel lokal terasa ketat. Untuk memenangkan pasar, produsen handset terus meningkatkan promosi. Pemilik merek IMO memilih dunia pendidikan untuk meningkatkan brand awarness. Tak hanya mengenalkan produk, mahasiswa dilatih bisa membuat ponsel sendiri.

Persaingan bisnis ponsel kian sengit. Tak hanya dengan produk-produk pabrikan besar luar negeri, produsen ponsel lokal juga harus berebut pasar dengan sesama merek lokal. Tak heran jika saat ini banyak produsen handset ponsel lokal gencar melakukan promosi untuk menarik pembeli. Selain menggunakan media masa, baik cetak maupun elektronik, mereka juga menggandeng dunia pendidikan.

Seperti yang dilakukan produsen ponsel merek IMO, PT Konten Indomedia Pratama. Produsen handset yang banyak menyasar segmen pasar C, D, dan E ini telah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi dan sekolah untuk memasarkan produknya, baik ponsel maupun PC tablet.

Sarwo Wiguno Wargono, Presiden Direktur PT Konten Indonesia Pratama, mengatakan, pihaknya telah menggandeng Universitas Gunadarma dan Bina Sarana Informatika (BSI). "Ke depan, kami juga akan menggandeng universitas lain, seperti ITB, ITS, dan UI," tambahnya.

Wujud kerja sama yang mereka jalin adalah dengan mengirim mahasiswa ke pabrik produksi IMO di China untuk merakit dan mengembangkan handset-nya sesuai dengan keinginan dan imajinasi mereka. Nantinya produk hasil pengembangan mahasiswa itu akan diperkenalkan ke perguruan tinggi masing-masing untuk kemudian dijual ke mahasiswa.

Tak hanya memproduksi handset, nantinya mahasiswa yang dikirim ke China juga akan mengembangkan aplikasi pendidikan yang memudahkan mahasiswa dan dosen dalam proses belajar-mengajar. "Ada aplikasi khusus sehingga bahan-bahan ajar dan tutorial bisa dimasukkan di sana," ujarnya.

I Made Wiryana, Koordinator Kerjasama Luar Negeri Universitas Gunadarma, berharap, mahasiswanya tidak hanya belajar, tetapi juga mampu merakit produk berkualitas kelas dunia. "Mahasiswa kami akan menjadi techno entreprenur," tambah Made.

Sebanyak 16 mahasiswa teknologi informasi dan teknologi elektro tingkat akhir akan berangkat ke China. Mereka akan belajar mendesain, menguji produk, dan menciptakan sebuah produk ponsel.

"Mereka mulai berangkat pada Juni nanti dan belajar selama 4 bulan," katanya. Semua mahasiswa tidak akan dikenai biaya dan mendapatkan beasiswa penuh.

Bagi IMO, selain untuk meningkatkan brand awarness mereka di mata mahasiswa, program ini juga diharapkan bisa menjembatani jurang antara dunia pendidikan dan kebutuhan dunia industri, terutama yang berhubungan dengan telekomunikasi.

Terlebih, dalam waktu dekat perusahaan ini akan memindahkan line produksi handset-nya dari China ke dalam negeri dengan menggandeng perusahaan BUMN, PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) Persero.

"BlackBerry Messenger" di Ponsel Lokal

Penggunaan instant messenger (IM) atau media chatting bisa jadi yang paling tinggi dibandingkan dengan fitur lain di ponsel. Sementara pemakaian SMS justru lebih tinggi ketimbang IM khususnya di kalangan pemakai ponsel lokal. Lihat saja trafik SMS yang masih cukup tinggi. Pengguna seperti ini memang lebih mudah menggunakan SMS disamping faktor tarif yang kian murah.

Namun sesungguhnya, mereka tak punya pilihan lain seperti chatting. "Ini karena mereka tidak tahu apa itu chatting," ujar Antonius A. Susanto, General Manager PT Max Interactives Technologies. Beberapa kali, pria yang akrab disapa Toni ini melakukan survei ke kota kecil, dan menemui pengguna ponsel lokal yang istilah chat pun tak paham.

Padahal, pemakaian ponsel di kalangan ini cukup tinggi. Mereka banyak melakukan kontak dengan sanak, bahkan yang bekerja di luar negeri sekalipun. "Akibatnya, mereka tak bisa saling berkirim foto, suara, atau bahkan video," lanjut Toni.

Untuk mengatasi kendala keterbatasan komunikasi lewat teks macam SMS itulah, perusahaan ini menyiapkan sebuah fitur bernama Me-Chat. Layanan ini diinjeksikan hanya untuk ponsel bikinan China yang menggunakan sistem operasi MTK. Kelak, ponsel-ponsel lokal ini akan memiliki fitur chat sendiri.

Apa saja menu yang disediakan?



· * Search Friend dari phonebook.

· * Friend List dan Chat List.

· * Emoticon yang dapat bergerak.

· * Send foto (ME-Pix atau ME-Share).

· * Send audio, termasuk voice record (ME-audio).

· * Informasi status pengiriman seperti D (Delivered), R (Received), S (Send), dan ! (Gagal Kirim).

· * Facebook dan Twitter up date (status sebagai friend).

· * Manage history dan setting.

· * ME-Translater (Inggris, Indonesia, Spanyol, Thailand, mandarin).

· * ME-Mail membaca email dari salah satu akun.

· * ME-Pix (ME-Share) untuk share foto.

Diharapkan pengguna ponsel buatan China bisa melakukan hal sama seperti ponsel mid-high end.

RI Bakal Dapat Investasi Rp 169,5 Triliun

Indonesia diperkirakan bakal mendatangkan dana tambahan investasi sekitar Rp 169,5 triliun saat masuk ke dalam era broadband ekonomi.

Hal ini dikemukakan Staf Ahli Menteri Koordinator Perekonomian Bidang Telematika Eddy Satrio, Kamis (12/5/2011) di Hotel Borobudur, Jakarta.
"Masuknya Indonesia ke era broadband ekonomi diperkirakan akan mendatangkan tambahan investasi ke dalam perekonomian nasional sebesar Rp 96 triliun sampai dengan Rp169,5 triliun, tergantung dari mekanisme pembangunan yang dipilih," kata Eddy dalam seminar "Broadband sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Masa Depan".

Bukan itu saja, sumber dana akan disalurkan dari dana APBN sebesar 8 persen dari total investasi. Sementara 92 persen lainnya dari dana swasta atau PPP.

Eddy juga menyinggung mengenai manfaat ekonomi dari broadband dalam tiga golongan ekonomi dari broadband.

Pertama, pemberdayaan ekonomi. Untuk ini, National Broadband Plan menjadi katalisator esensial tercapainya sasaran ekonomi makro seperti yang ditargetkan dalam kerangka ekonomi.

Kedua, potensial tambahan terhadap ekonomi. National Broadband Plan berpotensi mendatangkan investasi tambahan untuk ekonomi nasional.

Dia menjelaskan, hingga 2014, potensinya bisa diperkirakan mencapai Rp 450 triliun dari target PDB nominal Rp 10,854 triliun.

Ketiga, peningkatan digital inclusion dan pengembangan aspek sosial budaya. Broadband akan berperan besar dalam transformasi sosial dan budaya masyarakat.